6Faktor yang Memengaruhi Besar-Kecilnya Kompensasi Karyawan. By Mira Cahyaningtyas. Post Views: 117,120. Kompensasi yang dibayarkan langsung kepada karyawan memiliki besaran yang tidak sama. Penyebabnya, setiap perusahaan memiliki kebijakan pemberian kompensasi yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal organisasi maupun eksternal. Jafar Sodiq Maksum BALANCED SCORECARD TEORI DAN APLIKASI Lailatus Sa'adah Moh. Ja'far Sodiq Maksum Desain cover Herlambang Rahmadhani Sumber letak : Haris Ari Susanto Ukuran : xiv, 152 hlm, Uk: 15.5×23 cm ISBN : -1 Cetakan Pertama: November 2018 Hak Cipta 2018, Pada Penulis Isi diluar tanggung jawab Selamatahun 2005 perusahaan memperoleh laba bersih Rp 132.000.000,. Dari data tersebut ditanyakan : a. Hitung Pembagian laba masingmasing jika : · Pembagian laba berdasarkan perbandingan modal · Pembagian laba dengan ketentuan : lebih dahulu masingmasing mendapat 15% dari modalnya setelah itu dibagi sama rata. b. Buat jurnal yang dibutuhkan Pengertianmarjin bunga bersih (NIM) adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga produktif ) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan non-finansial. Salahsatu alat analisis yang dapat digunakan untuk menghubungkan ketiga faktor yang mempengaruhi laba tersebut adalah analisis cost-volume-profit (CVP). Analisis CVP membantu manajer dalam memahami perilaku total biaya, total pendapatan, dan laba operasi saat perubahan terjadi dalam tingkat keluaran, harga jual, biaya variabel, atau biaya tetap. zG1gr. Banyak factor yang mempengaruhi perubahan laba usaha dari tahun ke tahun. Factor tersebut terutama berupa pengaruh perubahan tingkat penjualan, perubahan harga pokok penjualan, dan perubahan biaya usaha. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan sales. Faktor-Faktor Penentu Net Profit Margin Besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh 2 faktor yaitu, net sales dan laba usaha. Besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari penjualan sales dan besarnya biaya usaha operating expenses. Dengan jumlah operating expenses tertentu, profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating expenses Bambang Riyanto, 200139. Dengan demikian maka ada 2 alternatif dalam usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu 1. Dengan menambah biaya usaha operating expenses sampai tingkat tertentu diusahaka tercapainya tambahan sales yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain, tambahan sales harus lebih besar daripada tambahan operating expenses. Perubahan besarnya sales dapat disebabkan karena perubahan harga per unit apabila volume sales dalam unit sudah tertentu tetap, atau disebabkan karena bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan per unit produk sudah tertentu tetap. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengertian menaikkan tingkat sales disini dapat berarti memperbesar pendapatan dari sales dengan jalan a. Memperbesar volume sales per unit pada tingkat harga penjualan tertentu atau, b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit tertentu. 2. Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang sebesar- besarnya, atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha relative lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales. Meskipun jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya operating expenses yang lebih sebanding maka akibatnya ialah bahwa profit marginnya makin besar. Tabel Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Suramaya Suci Kewal 2012 Pengaruh inflasi, suku bunga, kurs, dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga saham gabungan. Menganalisis tentang inflasi. Variabel Y pada penelitian ini membahas tentang suku bunga, kurs, dan pertumbuhan PDB, sedangkan variable Y pada penelitian penulis membahas tentang Net Profit Margin. 2 Dibiyantoro 2011 Pengaruh struktur modal dan profitabilitas pperusahaan terhadap mandatory disclosure financial statement pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menganalisis tentang rasio profitabilitas perusahaan. Variabel X pada penelitian ini membahas tentang Struktur modal, sedangkan variabel X pada penelitian penulis membahas tentang Inflasi. 3. Febrina Dwijayanti dan Prima Naomi 2009 Analisis pengaruh inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007. Menganalisis tentang inflasi dan profitabilitas Variabel X pada penelitian ini membahas tentang inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang sedangkan variabel X pada penelitian penulis adalah inflasi. 4 Adwin S. Atmadja 1999 Inflasi di Indonesia Sumber-sumber penyebab dan pengendaliannya. Menganalisis tentang inflasi. Pada penelitian ini hanya membahas mengenai inflasi, sedangkan pada penelitian penulis membahas mengenai inflasi dan net profit margin. Kerangka Pemikiran Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan tersebut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga – harga barang menjelang lebaran, atau hari libur lainnya, cenderung naik. Namun, setelah perayaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semulaDjohanputro, 2006. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi DEFINISIMemahami Margin Laba OperasiCONTOHKesimpulanKetahui Lebih Lanjut …Apa Itu Margin Laba Operasi?Bagaimana Cara Menghitung Margin Laba Operasi?Mengapa Margin Laba Operasi Itu Penting?Batasan Margin Laba OperasiMargin Laba Operasi yang BaikApa margin laba operasi yang baik?Perbedaan antara Margin Operasi, Margin Kotor, Margin Bersih, dan Margin LabaDiversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!Simak jugaDEFINISIMargin laba operasi adalah jumlah uang yang dihasilkan perusahaan dari setiap dolar pendapatan, setelah mengurangi biaya variabel produksi, seperti bahan baku dan gaji karyawan dan beberapa biaya tetap, seperti Margin Laba OperasiMargin laba operasi adalah jumlah setiap dolar dalam penjualan yang dapat dipertahankan perusahaan setelah membayar biaya produksi barang yang dijualnya tetapi sebelum mengurangi biaya bunga dan pajak. Margin operasi biasanya dinyatakan sebagai rasio. Formula untuk margin operasi adalahPendapatan / Pendapatan OperasiPendapatan operasional adalah jumlah uang yang dihasilkan perusahaan dari operasi standarnya, setelah mengurangi biaya operasi seperti upah, depresiasi, dan biaya barang yang dijual. Penghasilan non-operasional, seperti pendapatan dari penjualan fasilitas produksi, tidak termasuk. Penghasilan adalah semua uang yang diterima dari penjualan barang atau jasa. CONTOHKita bisa menggunakan Netflix sebagai contoh. Pada 2018, Netflix melaporkan pendapatan $ miliar dan pendapatan operasional $ miliar. Itu berarti bahwa margin operasi perusahaan adalah$ 1,605 miliar / $ 15,794 miliar = 10,16%.Itu berarti bahwa perusahaan memiliki margin operasi $ 10,16 untuk setiap barang senilai $ 100 yang dijualnya. $ 10,16 adalah $ 10,16 persen dari $ 100. Itu dapat menggunakan uang itu untuk membayar hal-hal seperti pembayaran bunga, pajak, dan pengeluaran lain yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis atau untuk mempertahankannya sebagai laba operasi adalah untuk perusahaan adalah seperti persentase dari penghasilanmu yang tersisa setelah membayar tagihanmu …Setiap bulan kamu mendapatkan gaji dan harus menggunakan sebagian dari uang itu untuk membayar tagihan-tagihan penting. Kamu mungkin membayar untuk hal-hal seperti rumah, transportasi, makanan, dan sebagainya. Kamu bebas menggunakan uang yang tersisa untuk pengeluaran yang tidak biasa, seperti pergi berlibur – atau menyimpannya untuk masa depan. Ketahui Lebih Lanjut …Apa itu margin laba operasi?Bagaimana cara menghitung margin laba operasi?Mengapa margin laba operasi penting?Batasan margin laba operasiMargin laba operasi yang baikPerbedaan antara margin operasi, margin kotor, margin bersih, dan margin labaApa Itu Margin Laba Operasi?Margin laba operasi adalah persentase dari setiap dolar pendapatan yang dapat dipertahankan perusahaan setelah mengurangi biaya operasinya dan beberapa biaya tetap, seperti depresiasi. Itu tidak mempertimbangkan biaya lain, seperti pembayaran operasi termasuk biaya variabel yang terkait dengan memproduksi barang. Hal-hal seperti biaya bahan baku dan upah karyawan adalah bagian dari biaya variabel ini. Biaya overhead lainnya, seperti biaya sewa dan asuransi, juga laba operasi dipengaruhi oleh strategi penetapan harga bisnis, kemampuannya menetapkan biaya dengan pemasok, dan seberapa baik negosiasi dengan karyawan. Ini adalah aspek inti dari operasi bisnis, menjadikan margin operasi sebagai ukuran yang berharga untuk Cara Menghitung Margin Laba Operasi?Untuk menghitung margin laba operasi perusahaan, kamu perlu mengetahui pendapatannya, biaya operasi, dan biaya penyusutan dan amortisasi. Kamu dapat memperoleh semua informasi ini dari laporan laba rugi perusahaan. Formula margin operasi adalahPendapatan – Biaya Operasi – Depresiasi dan Amortisasi / PendapatanPenghasilan Sebelum Penghasilan dan Pajak EBIT adalah singkatan untuk jumlah yang dihasilkan dari pengurangan biaya operasi, depresiasi, dan amortisasi dari pendapatan. Ini mengasumsikan bahwa perusahaan tidak memiliki pendapatan gandakan hasilnya dengan 100, dan kamu akan memiliki margin operasi perusahaan sebagai persentase. Mengapa Margin Laba Operasi Itu Penting?Margin laba operasi signifikan karena menunjukkan kira-kira berapa banyak perusahaan dapat menjaga dari setiap dolar penjualan. Dengan kata lain Ini menunjukkan berapa biaya perusahaan untuk melakukan penjualan. Jika margin operasi perusahaan adalah 60%, itu berarti ia menyimpan 60 sen untuk setiap dolar yang dihasilkannya dalam yang disimpan perusahaan dapat digunakan untuk membayar pengeluaran yang tidak termasuk dalam biaya operasi, seperti bunga pinjaman atau pajak. Ini juga dapat diinvestasikan kembali ke perusahaan untuk mendorong pertumbuhan di masa depan atau dikembalikan ke pemegang saham dalam bentuk ingin menjaga margin operasi tetap tinggi karena membuatnya lebih mudah untuk membayar biaya non-operasional. Margin yang lebih tinggi menunjukkan stabilitas, karena membantu bisnis melunasi hutang dan mengembalikan nilai kepada pemegang yang tinggi juga dapat menunjukkan efisiensi bisnis. Margin yang lebih tinggi menyiratkan bahwa biaya untuk menghasilkan penjualan lebih rendah. Itu berarti bahwa perusahaan tidak perlu membuat sebanyak mungkin penjualan untuk menghasilkan laba atau bahwa ia akan menghasilkan laba yang lebih besar jika mampu menghasilkan jumlah penjualan yang tinggi. Ini juga menyiratkan risiko yang lebih rendah, karena perusahaan dapat menangani kenaikan biaya tak terduga, baik yang berasal dari pemasok bahan baku atau pekerja yang menuntut bayaran lebih Margin Laba OperasiSaat kamu menggunakan margin operasi untuk mengukur kekuatan perusahaan, ada beberapa batasan yang perlu satunya adalah bahwa biaya melakukan bisnis dapat sangat bervariasi di berbagai industri. Itu membuatnya sulit untuk mendapatkan informasi yang berguna dengan membandingkan margin operasi perusahaan di berbagai sektor. Margin operasi yang rendah dalam satu industri dapat dianggap sebagai margin operasi yang tinggi untuk industri yang lain margin laba operasi adalah bahwa ia mempertimbangkan biaya non tunai. Misalnya, margin operasi termasuk biaya penyusutan, tetapi penyusutan tidak mengharuskan perusahaan mengeluarkan uang. Perusahaan yang berbeda juga menghitung depresiasi secara berbeda, sehingga sulit untuk menggunakan informasi itu untuk membuat perbandingan antara dimasukkannya biaya non tunai, beberapa investor melihat langkah-langkah alternatif, seperti Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi EBITDA, yang tidak termasuk biaya non operasi juga tidak memberi investor informasi tentang biaya spesifik yang dikeluarkan perusahaan. Dua perusahaan serupa mungkin memiliki margin operasi yang sama, tetapi biaya yang sangat berbeda. Yang satu mungkin membayar lebih kepada pemasoknya untuk bahan baku, sementara yang lain membayar terlalu banyak untuk tenaga kerja. Investor tidak akan dapat mempelajari ini hanya dengan melihat margin operasi, dan beberapa biaya lebih mudah diturunkan daripada yang lain. Dalam skenario ini, satu perusahaan dapat memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk mengurangi biaya dan meningkatkan margin operasinya. Akhirnya, margin operasi perusahaan tidak akan berarti banyak jika perusahaan tidak membawa cukup uang untuk membayar semua pengeluarannya. Tidak peduli seberapa bagus margin operasi perusahaan, tetap harus mencakup bunga pinjaman dan pembayaran pajak. Ini bisa menjadi masalah jika manajemen meminjam terlalu banyak uang. Margin operasi yang tinggi tidak akan membantu bisnis menutupi pembayaran pinjaman bulanan jika tidak memiliki volume penjualan yang Laba Operasi yang BaikTidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan ini yang berlaku di berbagai bisnis dan industri yang berbeda. Industri yang berbeda dan model bisnis yang berbeda menghasilkan biaya yang sangat berbeda dalam melakukan bisnis, yang berarti bahwa margin operasi yang baik akan bervariasi dari satu industri ke industri perusahaan yang memiliki volume penjualan sangat besar dapat memiliki margin operasi yang rendah dan tetap baik-baik saja. Jika sebuah perusahaan memiliki $ 10 miliar dalam penjualan dan margin operasi 5%, itu masih akan menghasilkan $ 500 juta setiap tahun setelah biaya operasi. Perusahaan dengan volume penjualan yang lebih kecil harus memiliki margin operasi yang lebih tinggi untuk mengikutinya. Misalnya, Louis Vuitton adalah merek mewah yang tidak dapat membuat jumlah penjualan yang sama dengan merek lain memiliki margin operasi 21,4%. Untuk menghasilkan $ 500 juta setelah biaya operasi, dibutuhkan hanya $ 2,34 miliar dalam penjualan. Secara umum, semakin tinggi margin operasi perusahaan, semakin baik. Mencari tren jangka panjang atau pendek dalam margin operasi perusahaan, atau membandingkan margin operasi dari bisnis serupa dapat memberikan wawasan tentang seberapa baik kinerja perusahaan dan potensinya untuk pertumbuhan di masa margin laba operasi yang baik?Tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan ini yang berlaku di berbagai bisnis dan industri yang berbeda. Industri yang berbeda dan model bisnis yang berbeda menghasilkan biaya yang sangat berbeda dalam melakukan bisnis, yang berarti margin operasi yang baik akan berbeda dari satu industri ke industri perusahaan yang memiliki volume penjualan sangat besar dapat memiliki margin operasi yang rendah dan tetap baik-baik saja. Jika sebuah perusahaan memiliki $ 10 miliar dalam penjualan dan margin operasi 5%, itu masih akan menghasilkan $ 500 juta setiap tahun setelah biaya operasi. Perusahaan dengan volume penjualan yang lebih kecil harus memiliki margin Operasi yang lebih tinggi untuk mengikutinya. Misalnya, Louis Vuitton adalah merek mewah yang tidak dapat menghasilkan jumlah penjualan yang sama dengan merek lain memiliki margin operasi 21,4%. Untuk menghasilkan $ 500 juta setelah biaya operasi, dibutuhkan hanya $ 2,34 miliar dalam umum, semakin tinggi margin Operasi perusahaan, semakin baik. Mencari tren jangka panjang atau pendek dalam margin operasi perusahaan, atau membandingkan margin operasi dari perusahaan terkait memberikan informasi tentang peningkatan kinerja perusahaan dan potensi untuk pertumbuhan di masa antara Margin Operasi, Margin Kotor, Margin Bersih, dan Margin LabaMargin laba operasi, margin kotor, margin bersih, dan margin laba adalah perbandingan yang berbeda dari pendapatan dan pengeluaran laba operasi membandingkan pendapatan perusahaan dan biaya operasinya. Ini memungkinkan investor melihat berapa banyak perusahaan mendapatkan untuk setiap dolar yang dihasilkannya dalam kotor mengukur pendapatan perusahaan dibandingkan hanya dengan harga pokok penjualannya. Itu tidak membawa hal-hal seperti depresiasi, biaya penjualan, atau biaya administrasi dan pemasaran ke dalam bersih adalah apa yang biasanya dibicarakan orang ketika mereka menggunakan istilah margin keuntungan. Ini mengukur laba bersih perusahaan dibandingkan dengan pendapatannya. Setelah kamu mengeluarkan semua biaya perusahaan, kamu akan mendapatkan penghasilan bersihnya. Margin bersih adalah jumlah yang diperoleh perusahaan untuk disimpan atau dikembalikan kepada pemegang saham setelah semua dikatakan dan laba adalah istilah umum yang dapat digunakan untuk menggambarkan salah satu dari margin ini. Ini paling sering diterapkan pada istilah margin bersih. Namun, kamu akan mendengar istilah margin laba operasi atau margin laba kotor yang digunakan oleh beberapa investor saat membahas margin keuntungan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia BUMN, produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!Sumber RobinhoodSimak jugaApa Itu Diversifikasi?Mengapa Harus Investasi Emas?Dari Melahirkan Hingga Pendidikan, Berapa Biaya Membesarkan Anak di Indonesia? Dalam sebuah usaha dagang di semua aspek tujuan yang harus dicapai adalah laba. Sebuah perusahaan dengan laba yang besar akan cepat melejit menjadi perusahaan top dan besar. Dengan laba yang bagus, perusahaan juga bisa mempertimbangkan dengan mudah untuk mengekspansi usaha mereka agar lebih besar lagi. Jangankan perusahaan, pedagang kecil saja berjualan mengharapkan laba. Karena jika hanya balik modal, laba tidak didapatkan, maka orang akan enggan berjualan. Nah sebelum membahas lebih jauh, silakan simak dulu pengertian laba secara umum dan menurut ahli berikut ini. Pengertian Laba Secara umum, laba adalah peningkatan kekayaan seorang investor dari kegiatan bisnisnya, yaitu keuntungan atau hasil penanaman modal setelah dikurangi dengan biaya-biaya dalam menjalankan bisnisnya. Sedangkan dalam ilmu akuntansi, pengertian laba adalah selisih positif antara pendapatan dari penjualan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Jadi jumlah laba bisa didapat setelah dikurangkan dengan segala biaya produksi usaha. Laba menurut Charles Thomas Horngren, merupakan kelebihan dari total pendapatan dibandingkan dengan total beban, atau bisa disebut dengan keuntungan bersih. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen, pengertian laba adalah pendapatan operasional dikurangi pajak, biaya bunga, biaya penelitian dan pengembangan. Laba bersih nantinya harus disajikan dalam sebuah laporan laba-rugi dengan membandingkan pendapatan dan biaya. M Nafarin 2007788 mengemukakan laba berarti perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. Sementra Abdul Halim dan Bambang Supomo 2005139, menjelaskan laba sebagai pusat pertanggungjawaban dimana masukan dan keluarannya diukur dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya. Karakteristik Laba – Penentuan dilakukan berdasarkan transaksi yang benar-benar terjadi. – Laba merupakan prestasi sebuah perusahaan atau individu pada periode tertentu. – Penentuan laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang membutuhkan pemahaman mengenai definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. – Penentuan laba membutuhkan pengukuran mengenai biaya dalam bentuk biaya historis untuk mengetahui pendapatan tertentu. – Penentuan laba didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dan biaya yang relevan dengan pendapatan tersebut. Faktor yang Mempengaruhi Laba Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya laba suatu perusahaan. Setidaknya ada 3 faktor yang mempengaruhi besaran laba, yakni 1. Biaya Biaya adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengolah suatu produk atau jasa sehingga mempengaruhi harga jual produk tersebut. 2 .Harga Jual Harga jual adalah salahsatu faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya laba. 3. Volume Penjualan dan Produksi Besaran laba sebuah kegiatan bisnis dipengaruhi volume penjualan suatu produk. Pada saat yang sama, volume produksi juga mempengaruhi besar-kecilnya biaya produksi. Unsur Laba Sebelum menentukan besaran laba, ada beberapa unsur yang harus ada dan dipenuhi. Adapun unsur laba adalah sebagai berikut. 1. Pendapatan Pendapatan atau revenue adalah hasil yang didapatkan setetelah melakukan kegiatan bisnis. Pendapatan merupakan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan dalam satu periode akuntansi. 2. Beban Selain pendapatan, beban perusahaan juga harus diperhitungkan. Dalam hal ini, beban adalah sesuatu yang menjadi pengeluaran perusahaan demi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 3. Biaya Dalam menentukan laba, unsur yang harus diperhatikan adalah biaya atau cost. Biaya ini adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan suatu proses produksi. 4. Untung dan Rugi Keuntungan adalah peningkatan ekuitas atau aktiva bersih yang berasalah dari semua transaksi perusahaan. Sedangkan kerugian adalah penurunan aktiva bersih atau akuitas yang berasal dari transaksi tambahan periferal. 5. Penghasilan Penghasilan merupakan hasil akhir yang didapatkan dari perhitungan pendapatan serta keuntungan setelah dikurangi dengan beban dan kerugian pada satu periode tertentu. Jenis Laba 1. Laba Kotor; yakni selisih positif antara penjualan bersih dan harga pokok penjualan HPP. 2. Laba Bersih Operasional; yakni laba kotor dikurangi dengan harga pokok penjualan dan semua biaya dalam kegiatan usaha. 3. Laba Bersih Sebelum Pajak yakni pendapatan perusahaan sebelum dikurangi pajak. 4. Laba Bersih Setelah Pajak; yaitu laba yang diperoleh setelah ditambah atau dikurang dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi dengan pajak. Demikian ulasan mengenai laba, mulai dari pengertian, faktor yang mempengaruhi hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. * Abstract Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba, dengan variabel penelitian meliputi Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, Leverage, dan Arus Kas Bebas. Populasi penelitian menggunakan Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 sejumlah 166 Perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 186 data, dengan 62 Perusahaan. Penelitian menggunakan program SPSS versi 22 untuk menguji hipotesis dengan Analisis Regresi Linear Berganda dengan tingkat signifikansi 5% 0,05. Hasil dan kesimpulan dari pengujian dapat diperoleh bahwa 1 ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena besar atau kecilnya suatu ukuran Perusahaan tidak menjadi acuan dalam melakukan praktik manajemen laba; 2 dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena rata-rata Perusahaan sampel hanya memenuhi syarat formalitas batas minimum yang ditetapkan regulasi tanpa berperan secara efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan dalam Perusahaan; 3 leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, karena apabila rasio leverage tinggi, maka perilaku manajemen dalam melakukan manajemen laba akan tetap atau konstan; 4 arus kas bebas berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, karena apabila arus kas bebas Perusahaan tinggi maka menandakan bahwa Perusahaan memiliki cukup persediaan kas untuk membiayai keperluan Perusahaan sehingga pihak manajer tidak perlu melakukan praktik manajemen laba. Margin adalah istilah yang paling sering digunakan dalam dunia bisnis. Dalam dunia keuangan sendiri margin memiliki arti yang sangat luas. Para pebisnis pemula harus tau tentang pengertian margin, cara menghitung dan cara meningkatkannya. Pengertian secara umum margin adalah selisih dari sebuah bidang dan bidang yang melingkupinya. Biasanya margin dinotasikan ke dalam bentuk persentase, jadi jika seseorang sedang membicarakan soal margin, maka yang dimaksudkan adalah persentase margin. Perlu diketahui cara menghitung margin yang tepat agar analisa laporan lebih jelas. Selain itu sebagai pebisnis perlu tahu juga bagaimana cara meningkatkan persentase margin usahanya. Apa Itu Margin? Margin dalam bisnis memiliki pengertian selisih dari keuntungan dengan omset dan bentuknya adalah presentasi. Biasanya margin dekat sekali dengan profit, tapi keduanya memiliki arti yang berbeda. Profit margin merupakan istilah yang sering digunakan dalam ilmu akuntansi. Pada akuntansi, margin memiliki fungsi untuk menguatkan profit sebagai selisih dari biaya produksi dan penjualan. Pada analisis laporan, profit margin berasal dari keuntungan kotor yang telah dikurangi harga pokok penjualan. Selain dalam bisnis dan keuangan, istilah margin juga banyak digunakan dalam trading investasi. Margin dalam investasi artinya adalah selisih dari total investasi dengan besaran pinjaman yang didapatkan dari broker. Ada dua tipe margin dalam investasi yaitu margin account dan margin call. Margin account merupakan akun margin yang dibuka dari manajer investasi, fungsinya untuk membeli saham. Sedangkan margin call adalah upaya yang dilakukan investor dalam menutup kerugian pada saat harga saham menurun drastis. Apa itu margin memiliki banyak arti sesuai dengan di mana ia diterapkan. Namun pada intinya margin dalam bisnis berhubungan dengan keuntungan dari perusahaan. Jenisnya ada sangat banyak dan cara menghitungnya pun bermacam-macam. Cara Menghitung Margin dalam Bisnis Seorang pebisnis harus tahu apa arti margin dan cara menghitungnya. Karena salah dalam menghitung bisa berakibat fatal. Perlu pengetahuan dasar dan mengenali risiko kerugian sehingga bisa diminimalisasi. Kamu yang ingin membuka sebuah usaha tak harus belajar akuntansi dan mengetahui detail penghitungan margin. Cukup dasar dan penghitungan secara umum sudah bisa mengatur margin dengan tepat nantinya. Untuk mengetahui berapa selisih keuntungan ini, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan terlebih dahulu. Karena setiap penghitungan ada beberapa unsur pokok yang tercover di dalamnya. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah besarnya biaya produksi supaya nantinya harga jual produk bisa ditentukan. Harga jual ini nantinya memiliki pengaruh dengan besar kecilnya keuntungan atau margin yang akan diperoleh. Keuntungan ini nantinya berkaitan dengan kemampuan bisnis dalam mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan selama operasional. Secara umum itulah proses yang harus dihadapi oleh pebisnis pemula. Untuk itu, berikut ini panduan mengenai beberapa faktor penting yang mempengaruhi perhitungan margin dalam bisnis. 1. Pendapatan Pendapatan adalah bertambahnya nilai aktiva yang akan menciptakan nilai modal bertambah. Ada dua jenis pendapatan, yang pertama adalah pendapatan usaha yaitu pendapatan yang didapatkan perusahaan berkat kegiatan utamanya. Contohnya saja pendapatan penjualan produk atau jasa. Kedua adalah pendapatan di luar usaha yaitu pendapatan yang dimiliki perusahaan berasal dari kegiatan yang dilakukan luar usaha. Contohnya adalah pendapatan dari sewa atau bunga. 2. Beban Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam mendapatkan hasil ekonomis. Pengeluaran yang dilakukan perusahaan ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah modal. Ada dua jenis beban yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah beban usaha yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai semua kegiatan perusahaan yang utama. Contohnya saja biaya listrik, gaji karyawan, administrasi, telepon, dl. Kedua adalah beban di luar usaha yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai kegiatan di luar usaha tadi, contohnya saja beban dari bunga. 3. Identifikasi biaya per item yang diproduksi Semua biaya produksi dari perusahaan harus dihitung dengan mendetail beserta catatan biaya dari setiap alur proses produksi. Jenis biaya per item ini terdiri dari dua jenis. Pertama adalah biaya tetap atau fixed cost yaitu biaya yang jumlahnya tetap. Fixed cost tidak tergantung dari besar kecilnya kuantitas produksi tetapi lebih seperti gaji karyawan, sewa gedung atau biaya penyusutan. Jenis yang kedua adalah biaya variabel atau variable cost yaitu biaya yang meluas sebagai pengorbanan sumber modal yang difungsikan untuk mencapai sebuah tujuan. 4. Penyusunan laporan laba dan rugi Cara mengatur margin dipengaruhi juga oleh laporan dari laba dan rugi. Dalam penyusunannya dibutuhkan data dari jumlah sumber pendapatan serta jumlah beban perusahaan selama satu periode. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan laba bersih adalah laba kotor dikurangi beban usaha. Hasil dari laporan ini maka akan diketahui berapa harga jual yang ditetapkan kepada konsumen. Selalu diingat bahwa harga jual akan mempengaruhi jumlah keuntungan yang akan dihasilkan sehingga nantinya bisa mencapai titik balik modal. 5. Menghitung biaya pembentuk harga pokok penjualan Menentukan harga yang sesuai melibatkan banyak faktor, supaya keuntungan perusahaan bisa tercapai. Salah satunya adalah mengetahui berapa biaya pokok yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan barang. Biaya tersebut kemudian akan ditambahkan biaya lain dan juga jumlah keuntungan yang diinginkan. Setelah penjumlahan tersebut maka akan ketemu berapa harga jualnya. Harga Pokok Penjualan HPP akan mengacu pada keseluruhan biaya bahan baku dan barang yang dijual. Berikut ini rumus HPP yang bisa diterapkan. HPP = Biaya bahan baku + total produksi + saldo akhir persediaan Kenaikan atau penurunan harga jual produk akan ditentukan dari daya beli konsumen yang telah ditargetkan. Apabila target pasar adalah masyarakat menengah ke bawah maka kenaikan harga produk perlu dipertimbangkan lebih jauh. Perlu juga membandingkan soal harga jual dari produk pesaing sebagai pembanding utamanya. 6. Mengidentifikasi Saldo Persediaan Awal dan Akhir Saldo awal merupakan saldo persediaan bahan baku di awal. Saldo ini mencakup jumlah persediaan bahan baku bisa dari awal bulan dan awal tahun. Penghitungan saldo awal periode ini caranya sama dengan menghitung saldo akhir periode sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Neraca dan untuk mengetahui setiap jenis bahan bakunya dari buku persediaan serta kartu stock. Apa yang dimaksud dengan bahan baku termasuk pembantu, penolong dan sejenisnya. 7. Perhitungan Penjualan Bersih Pada tahapan yang terakhir, pebisnis harus bisa menghitung keuntungan usaha yakni penjualan bersih. Hasil hitungan ini adalah pendapatan yang menjadi tujuan dan target. Rumus untuk menghitung penjualan bersih adalah penjualan kotor atau bruto yang sudah dikurangi dengan potongan lainnya. Contoh potongan yang dimaksud adalah diskon, retur atau komisi. Apabila dilihat dari cara menghitung margin dari ketujuh hal ini, maka laporan dari pendapatan serta beban sudah bisa mengetahui keuntungan yang didapatkan perusahaan. Ketika perusahaan untung, jumlahnya bisa langsung diketahui. Hal yang sama juga terjadi ketika terjadi kerugian, melalui pendapatan dan beban jika hasilnya minus otomatis perusahaan telah merugi. Cara Melihat Margin Keuntungan dalam Usaha Margin keuntungan atau laba ini ditujukan untuk mengetahui persentase laba yang didapatkan dari perusahaan. Tentunya setelah semua biaya lain dan pengeluaran dikurangkan. Hasilnya bisa dipilih sesuai dengan periode waktu tertentu. Mengetahui hasil dari margin keuntungan, membuat pebisnis tahu kondisi perusahaan apakah sehat atau mengalami penurunan. Karena hasil ini jugalah yang akan menjadi penentu pengambilan keputusan di masa mendatang. Ada tiga cara yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui margin keuntungan dalam sebuah bisnis yaitu sebagai berikut 1. Margin laba bersih Keuntungan perusahaan ada berbagai macam, salah satunya adalah margin laba bersih. Untuk mendapatkan perhitungannya maka semua pendapatan dikurangi dengan HPP, operasional utang, pajak, hingga pendapatan investasi. Adanya margin laba ini untuk mengetahui apakah pendapatan dari perusahaan memiliki laba. Perusahaan membutuhkan margin laba bersih ini untuk mengetahui apakah potensi keuntungannya masih cukup tinggi. Rumus yang digunakan untuk menghitung margin laba bersih adalah pendapatan dibagi dengan pendapatan bersih baru dikalikan 100. Maka akan ketemu berapa total keuntungan bersih dari penjualan. 2. Margin laba kotor Apa yang dimaksud dengan margin laba kotor adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah HPP diperhitungkan. Yang termasuk di dalamnya adalah biaya overhead. Fungsi dari margin laba kotor adalah metrik dalam potensi keuntungan yang paling sederhana. Persamaan margin ini akan ditujukan dalam menentukan sebuah produk yang terlihat jelas berapa jumlah pendapatannya. Sehingga kamu tahu mana saja item produk yang memberikan keuntungan tinggi dan yang merugikan. Untuk menentukan margin laba kotor ini rumus yang digunakan adalah Total pendapatan dikurangi HPP kemudian dibagi dengan total pendapatan. Setelah itu hasilnya dikalikan 100. 3. Margin laba operasi Apa yang dimaksud dengan margin laba operasi adalah perhitungan dari biaya overhead, operasional, penjualan dan administrasi. Semua fungsi tersebut untuk keberlangsungan perusahaan besar sehari-hari. Yang tidak termasuk dalam margin laba operasi adalah pajak, hutan dan biaya non-operasional lainnya. Tujuan dari margin ini adalah untuk memperlihatkan besaran penghasilan dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Rumus yang digunakan untuk mengetahui margin laba operasi adalah pendapatan dibagi dengan pendapatan operasional dikali 100. Cara Meningkatkan Profit Margin dalam Bisnis Berbicara soal margin banyak sekali perhitungan yang bisa dilakukan. Semua perusahaan tentunya ingin mendapatkan profit margin yang tinggi, tapi bagaimana caranya? Bagi kamu pebisnis muda dan ingin merintis usaha sendiri, ada beberapa strategi supaya profit margin terus meningkat. 1. Menciptakan produk sendiri Tidak ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan profit margin tinggi dengan produk yang dihasilkan sendiri. Kebanyakan bisnis e-commerce memiliki margin yang mendekati 80%, kuncinya adalah produk dibuat sendiri. Alasannya adalah kamu bisa menentukan harga yang lebih tinggi ditambah lagi produk menjadi barang yang ekslusif. Tentu saja nanti akan banyak dicari. Baca Juga 5 Langkah Mengembangkan Bisnis Berskala Kecil 2. Mengurangi biaya operasional Ada banyak hal sederhana yang bisa dikurangi dalam operasional sehingga memberikan dampak besar terhadap HPP. Hal sederhana yang dimaksud seperti memilih vendor pengiriman barang yang bisa memberikan harga lebih murah. Selalu pilih operasional yang bisa dipangkas sehingga tidak membebankan biaya pada produk. 3. Memperluas target konsumen Setiap produk memiliki pangsa konsumen berbeda-beda. Semakin luas target konsumen tentu membuat produk jadi semakin mudah dipasarkan. Cobalah untuk melakukan riset konsumen secara rutin dan kenali karakter konsumen yang baru. Margin adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Tanpanya, akan sulit mengetahui posisi perusahaan mengalami untung atau rugi.

sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi besar kecilnya margin laba operasi